Surah Hujurat ( Hujuraat) adalah salah satu surah dalam kitab suci Al Quran yang berada di urutan ke 49. Surah yang memiliki arti "kamar-kamar" ini diturunkan di kota Madinah ( madaniyah ). Surah Al-Hujurat terdiri dari 18 ayat, 343 kata, dan 1476 huruf. Posisi surat ini diapit oleh surah Al-fath dan surat Qaf.
Kalimat Ya Ayyuhalladzina Amanu Kutiba Alaikumus Siam terdapat dalam Alquran surat Al Baqarah ayat 183. Ayat ini menerangkan kepada semua orang-orang yang beriman, yaitu umat Muslim, untuk menjalankan ibadah puasa. Ya ayyuhalladzina amanu kutiba 'alaikumus-siyamu kama kutiba 'alallazina ming qablikum la'allakum tattaqun.
Yaa ayyuhallaziina aamanu kutiba 'alaikumus-siyaamu kamaa kutiba 'alallaziina ming qablikum la'allakum tattaqun. Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." 3. At Taubah ayat 103 berisi tentang zakat
TRIBUNSUMSEL.COM-- Arti Ushikum Wa Nafsi Bitaqwallah, Kalimat Diucapkan di Akhir Ceramah, Tausiah atau Khutbah Jumat. Kalimat Ushikum wa Nafsi Bitaqwallah sering diucapkan para ulama, dai, daiyah atau khotib saat akan mengakhiri tausiah, ceramah atau khutbah Jumat yang telah disampaikannya.
Vay Tiền Trả Góp 24 Tháng. Jakarta - Surat Al Baqarah ayat 183 membahas tentang kewajiban ibadah puasa. Lalu apa makna kalimat La'allakum Tattaquun di akhir ayat tersebut?Berikut bunyi lengkap ayat tersebut dan artinya"Yaa ayyuhaa alladziina aamanuu kutiba 'alaykumu alshshiyaamu kamaa kutiba 'alaa alladziina min qablikum la'allakum tattaquuna" Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kamu bertakwa - QS. Al Baqarah 183Ustaz Adi Hidayat Lc, MA menjelaskan kalimat La'allakum Tattaquun, dipahami oleh para ulama-ulama tafsir sebagai esensi atau tujuan dari puasa. Yaitu puasa yang diperintahkan Allah SWT, dengan tujuan para pelaku puasa bisa meningkatkan takwanya."Penting Anda ketahui, bahwa kalimat peningkatan takwa ini diungkapkan dengan dua hal yang sangat indah. Pertama dengan kalimat La'allakum, ada harapan bisa tercapai jika diikuti dengan penuh kesungguhan, artinya ada ikhtiar yang serius untuk mewujudkannya. Ini menunjukan bahwa tidak setiap orang yang berpuasa bisa mencapai derajat taqwa, kecuali dia sungguh-sungguh dan serius mewujudkannya," papar Ustaz TanyaUstazAdi Macam-macam Doa Berbuka PuasaUstaz Adi lalu menjelaskan ayat itu diakhiri dengan kalimat Tattaquun. "Ini menunjukan suksesnya orang yang berpuasa itu tidak hanya mendapatkan taqwa saat Ramadan saja, tetapi hingga akhir Ramadan dan sesudah Ramadan," bisa menyaksikan program tanya-jawab bersama Ustaz Adi setiap hari di Setiap hari, bakal ada satu video tanya-jawab yang ditayangkan serta jawaban ustaz. Semoga menambah ilmu dan manfaat di bulan penuh hikmah ini.[GambasVideo 20detik] ega/nwk
La’allakum Tasykurun adalah ayat yang cukup sering dibaca dalam Al Quran. Ayat ini juga sering dibacakan oleh khatib dalam berbagai ceramah, kajian, atau yang lainnya. Ayat ini berkaitan tentang rasa syukur. Lalu, apa maksudnya? Dalam ayat apa saja kata la’allakum tasykurun di Al Quran? Tulisan ini mengumpulkan semua ayat yang berisi lafadz la’allakum tasykurun. Semoga bermanfaat bagi sahabat muslim yang sedang mengerjakan tugas, mencari arti, ataupun keperluan lainnya. لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ La’allakum Tasykurun artinya agar kamu bersyukur. Maksudnya agar kamu bersyukur kepada Allah. Arti Wa La’allakum Tasykurun وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ Sedangkan Wa La’allakum Tasykurun artinya dan agar kamu bersyukur. Jumlah Kata La’allakum Tasykurun Dalam Al Quran Jumlah kata La’allakum Tasykurun dalam Al Quran berjumlah 14 ayat dan tersebar dalam 10 surat Al Quran. Baca juga Arti La’allakum Tuflihun Ayat La’allakum Tasykurun Dalam Al Quran Berikut kumpulan lafadz tasykurun dalam Al Quran Al Baqarah 52 ثُمَّ عَفَوْنَا عَنْكُمْ مِّنْۢ بَعْدِ ذٰلِكَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ – ٥٢ Kemudian Kami memaafkan kamu setelah itu, agar kamu bersyukur. Al Baqarah 56 ثُمَّ بَعَثْنٰكُمْ مِّنْۢ بَعْدِ مَوْتِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ – ٥٦ Kemudian, Kami membangkitkan kamu setelah kamu mati, agar kamu bersyukur. Al Baqarah 185 شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ – ١٨٥ Bulan Ramadan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda antara yang benar dan yang batil. Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan dia tidak berpuasa, maka wajib menggantinya, sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur. Ali Imran 123 وَلَقَدْ نَصَرَكُمُ اللّٰهُ بِبَدْرٍ وَّاَنْتُمْ اَذِلَّةٌ ۚ فَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ – ١٢٣ Dan sungguh, Allah telah menolong kamu dalam perang Badar, padahal kamu dalam keadaan lemah. Karena itu bertakwalah kepada Allah, agar kamu mensyukuri-Nya. Al Maidah 6 يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ – ٦ Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan basuh kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air kakus atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik suci; usaplah wajahmu dan tanganmu dengan debu itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur. Al Maidah 89 لَا يُؤَاخِذُكُمُ اللّٰهُ بِاللَّغْوِ فِيْٓ اَيْمَانِكُمْ وَلٰكِنْ يُّؤَاخِذُكُمْ بِمَا عَقَّدْتُّمُ الْاَيْمَانَۚ فَكَفَّارَتُهٗٓ اِطْعَامُ عَشَرَةِ مَسٰكِيْنَ مِنْ اَوْسَطِ مَا تُطْعِمُوْنَ اَهْلِيْكُمْ اَوْ كِسْوَتُهُمْ اَوْ تَحْرِيْرُ رَقَبَةٍ ۗفَمَنْ لَّمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلٰثَةِ اَيَّامٍ ۗذٰلِكَ كَفَّارَةُ اَيْمَانِكُمْ اِذَا حَلَفْتُمْ ۗوَاحْفَظُوْٓا اَيْمَانَكُمْ ۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اٰيٰتِهٖ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ – ٨٩ Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak disengaja untuk bersumpah, tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja, maka kafaratnya denda pelanggaran sumpah ialah memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi mereka pakaian atau memerdekakan seorang hamba sahaya. Barangsiapa tidak mampu melakukannya, maka kafaratnya berpuasalah tiga hari. Itulah kafarat sumpah-sumpahmu apabila kamu bersumpah. Dan jagalah sumpahmu. Demikianlah Allah menerangkan hukum-hukum-Nya kepadamu agar kamu bersyukur kepada-Nya. Al Anfal 26 وَاذْكُرُوْٓا اِذْ اَنْتُمْ قَلِيْلٌ مُّسْتَضْعَفُوْنَ فِى الْاَرْضِ تَخَافُوْنَ اَنْ يَّتَخَطَّفَكُمُ النَّاسُ فَاٰوٰىكُمْ وَاَيَّدَكُمْ بِنَصْرِهٖ وَرَزَقَكُمْ مِّنَ الطَّيِّبٰتِ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ – ٢٦ Dan ingatlah ketika kamu para Muhajirin masih berjumlah sedikit, lagi tertindas di bumi Mekah, dan kamu takut orang-orang Mekah akan menculik kamu, maka Dia memberi kamu tempat menetap Madinah dan dijadikan-Nya kamu kuat dengan pertolongan-Nya dan diberi-Nya kamu rezeki yang baik agar kamu bersyukur. An Nahl 14 وَهُوَ الَّذِيْ سَخَّرَ الْبَحْرَ لِتَأْكُلُوْا مِنْهُ لَحْمًا طَرِيًّا وَّتَسْتَخْرِجُوْا مِنْهُ حِلْيَةً تَلْبَسُوْنَهَاۚ وَتَرَى الْفُلْكَ مَوَاخِرَ فِيْهِ وَلِتَبْتَغُوْا مِنْ فَضْلِهٖ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ – ١٤ Dan Dialah yang menundukkan lautan untukmu, agar kamu dapat memakan daging yang segar ikan darinya, dan dari lautan itu kamu mengeluarkan perhiasan yang kamu pakai. Kamu juga melihat perahu berlayar padanya, dan agar kamu mencari sebagian karunia-Nya, dan agar kamu bersyukur. An Nahl 78 وَاللّٰهُ اَخْرَجَكُمْ مِّنْۢ بُطُوْنِ اُمَّهٰتِكُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ شَيْـًٔاۙ وَّجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْاَبْصَارَ وَالْاَفْـِٕدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ – ٧٨ Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, agar kamu bersyukur. Al Hajj 36 وَالْبُدْنَ جَعَلْنٰهَا لَكُمْ مِّنْ شَعَاۤىِٕرِ اللّٰهِ لَكُمْ فِيْهَا خَيْرٌۖ فَاذْكُرُوا اسْمَ اللّٰهِ عَلَيْهَا صَوَاۤفَّۚ فَاِذَا وَجَبَتْ جُنُوْبُهَا فَكُلُوْا مِنْهَا وَاَطْعِمُوا الْقَانِعَ وَالْمُعْتَرَّۗ كَذٰلِكَ سَخَّرْنٰهَا لَكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ – ٣٦ Dan unta-unta itu Kami jadikan untuk-mu bagian dari syiar agama Allah, kamu banyak memperoleh kebaikan padanya. Maka sebutlah nama Allah ketika kamu akan menyembelihnya dalam keadaan berdiri dan kaki-kaki telah terikat. Kemudian apabila telah rebah mati, maka makanlah sebagiannya dan berilah makanlah orang yang merasa cukup dengan apa yang ada padanya tidak meminta-minta dan orang yang meminta. Demikianlah Kami tundukkan unta-unta itu untukmu, agar kamu bersyukur. Al Qashash 73 وَمِنْ رَّحْمَتِهٖ جَعَلَ لَكُمُ الَّيْلَ وَالنَّهَارَ لِتَسْكُنُوْا فِيْهِ وَلِتَبْتَغُوْا مِنْ فَضْلِهٖ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ – ٧٣ Dan adalah karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, agar kamu beristirahat pada malam hari dan agar kamu mencari sebagian karunia-Nya pada siang hari dan agar kamu bersyukur kepada-Nya. Ar Rum 46 وَمِنْ اٰيٰتِهٖٓ اَنْ يُّرْسِلَ الرِّيٰحَ مُبَشِّرٰتٍ وَّلِيُذِيْقَكُمْ مِّنْ رَّحْمَتِهٖ وَلِتَجْرِيَ الْفُلْكُ بِاَمْرِهٖ وَلِتَبْتَغُوْا مِنْ فَضْلِهٖ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ – ٤٦ Dan di antara tanda-tanda kebesaran-Nya adalah bahwa Dia mengirimkan angin sebagai pembawa berita gembira dan agar kamu merasakan sebagian dari rahmat-Nya dan agar kapal dapat berlayar dengan perintah-Nya dan juga agar kamu dapat mencari sebagian dari karunia-Nya, dan agar kamu bersyukur. Fathir 12 وَمَا يَسْتَوِى الْبَحْرٰنِۖ هٰذَا عَذْبٌ فُرَاتٌ سَاۤىِٕغٌ شَرَابُهٗ وَهٰذَا مِلْحٌ اُجَاجٌۗ وَمِنْ كُلٍّ تَأْكُلُوْنَ لَحْمًا طَرِيًّا وَّتَسْتَخْرِجُوْنَ حِلْيَةً تَلْبَسُوْنَهَا ۚوَتَرَى الْفُلْكَ فِيْهِ مَوَاخِرَ لِتَبْتَغُوْا مِنْ فَضْلِهٖ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ – ١٢ Dan tidak sama antara dua lautan; yang ini tawar, segar, sedap diminum dan yang lain asin lagi pahit. Dan dari masing-masing lautan itu kamu dapat memakan daging yang segar dan kamu dapat mengeluarkan perhiasan yang kamu pakai, dan di sana kamu melihat kapal-kapal berlayar membelah laut agar kamu dapat mencari karunia-Nya dan agar kamu bersyukur. Al Jatsiyah 12 اَللّٰهُ الَّذِيْ سَخَّرَ لَكُمُ الْبَحْرَ لِتَجْرِيَ الْفُلْكُ فِيْهِ بِاَمْرِهٖ وَلِتَبْتَغُوْا مِنْ فَضْلِهٖ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَۚ – ١٢ Allah-lah yang menundukkan laut untukmu agar kapal-kapal dapat berlayar di atasnya dengan perintah-Nya, dan agar kamu dapat mencari sebagian karunia-Nya dan agar kamu bersyukur. Hukum Bacaan La’allakum Tasykurun Dari Tinjauan Tajwid Dari sisi ilmu tajwid, lafadz la’allakum tasykurun mengandung 2 hukum Idzhar SyafawiMad Aridh Lis Sukun لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَIdzhar Syafawi. Yakni, karena ada mim sukun bertemu dengan huruf ta’ ت. Mim sukun dibaca jelas. تَشْكُرُوْنَMad Aridh Lis Sukun. Mad Thabi’i yang bertemu dengan huruf lain dan diwaqafkan Tulisan La’allakum Tasykurun ini pertama kali diunggah pada 23 Agustus 2021.
La'allakum tattaqun لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ, agar kalian di atas terdapat di akhir surat Al-Baqarah 183, ayat shiyam. Disebutkan bahwa kalimat di atas menjelaskan tujuan utama dari Tapi tidak ada salahnya kita bedah kalimat tersebut untuk tambahan ilmu terdiri dari dua kata La'alla لَعَلَّ dalam bahasa Arab merupakan kata roja' harapan yang berfungsi untuk tarajji mengungkapkan harapan. la'alla berarti semoga, mudah-mudahan, atau arti lain yang mengandung harapan. Kum كُمْ adalah kata ganti orang kedua jamak sebagai objek. Tattaqun تَتَّقُوْنَ adalah fi'il mudlari', kata kerja untuk masa sekarang dan yang akan datang dengan tambahan kata tertentu, dalam bahasa Inggris disebut continues tense yang hanya mencakup kerja masa sekarang dan future tense yang hanya mencakup kerja di masa yang akan dengan demikian berarti kalian bertaqwa saat ini dan pada waktu yang akan datang.Muttaqun atau muttaqin adalah jamak dari muttaqi, kata sifat yang menyifati beberapa orang dengan pekerjaan yang dikerjakannya, artinya adalah orang yang bertaqwa; seperti mushallun jamak dari mushalli, menyifati orang-orang yang shalat; muzakkun, jamak muzakki, menyifati orang yang berzakat; sha'imun, jamak dari sha'im, menyifati orang yang melakukan shiyam; dan muttaqun atau muttaqin menyifati orang-orang yang bertaqwa, tetapi secara konotatif, kata benda bersifat pasif, sedangkan kata tattaqun yang merupakan kata kerja bersifat menggunakan diksi "tattaqun" dalam bentuk kata kerja untuk menjelaskan bahwa untuk menjadi orang yang bertaqwa tidak bisa seperti membalikkan telapak tangan, tapi harus melalui tahapan, melalui perjalanan yang seringkali di kanan dan kiri jalan itu ada lorong-lorong ketika bersama beberapa orang sahabat pernah menggoreskan sebuah garis lurus di atas tanah, seraya bersabda "Ini jalan Allah", kemudian beliau menggoreskan beberapa garis, berawal dari garis tadi ke kiri dan ke kanan, seraya bersabda "Jalan-jalan ini, di setiap jalan ada setan yang memanggil-manggil, mengajak untuk belok". Rasulullah kemudian membaca ayat 153 surat Al-An'am "Dan bahwa yang Kami perintahkan ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan yang lain, karena jalan-jalan itu menceraiberaikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa. [Diterjemahkan secara bebas dari hadits shahih riwayat Bazzar].Jika memperhatikan firman Allah pada surat Al-Hujurat 13 "Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu", bisa kita petik simpulan bahwa derajat ketakwaaan manusia berbeda-beda dan taqwa yang tertinggi adalah taqwa yang haqqa tuqatihi sebenar-benar taqwa adalah target ideal setiap orang yang beriman. Ukuran taqwa yang sebenar-benarnya adalah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. "Ana Atqaakum Aku adalah orang yang paling bertaqwa di antara kalian" Demikian sabda Rasulullah HR. Bukhari.Setiap orang diperintahkan untuk mengejar tingkatan haqqa tuqatihi. Memang hampir mustahil, tetapi tetap wajib berusaha semampu yang bisa dilakukan oleh masing-masing orang. "Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu" QS. At-Taghabun 13.Agar usaha kita terukur di dalam mencapai target haqqa tuqatihi, maka cara yang paling tepat adalah dengan cara meneladani Rasulullah dalam beribadah, bermuamalah, dan berakhlak, semaksimal yang bisa kita lakukan. Dari penjelasan tentang kata-kata yang menyusun kalimat la'allakum tattaqun di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa la'allakum tattaqun berarti semoga, dengan puasa yang kalian lakukan, kalian bisa bertaqwa hari ini, dan meningkatkan ketaqwaan kalian esok dan pada hari-hari kenapa puasa yang dijadikan medium untuk membimbing manusia bertaqwa?Sebenarnya, bukan puasa saja yang dijadikan media pendidikan taqwa bagi manusia. Semua ibadah, semua ajaran syari'at adalah media pendidikan. Tetapi jika dicari media utama dalam pendidikan taqwa, maka jawabannya adalah Ramadhan adalah ibadah yang unik. Mode ON puasa berlaku seharian, dari terbit fajar hingga terbenam matahari. kalau batal, maka batallah sehari puasa dan hanya bisa diqadla' di luar bulan dibandingkan dengan shalat. Orang yang batal shalat subuhnya, bisa segera mengulang shalatnya selama waktu Subuh masih ada. Demikian pula waktu shalat yang pula jika dibandingkan dengan ibadah-ibadah yang yang berpuasa merasa sangat sayang jika puasanya batal, walaupun dia merasa lemas, lapar, dan dahaga, maka dengan sekuat daya dan upaya dia mempertahankan puasanya dengan menaati aturan yang ditentukan oleh Allah dan Rasul-Nya. aturan yang sebenarya agak aneh, karena hal-hal yang awalnya boleh menjadi hal-hal yang dilarang sementara kegiatan yang lain tetap diperbolehkan sebagaimana hanya ketika tidak berpuasa, seperti berkomunikasi dengan orang lain, berinteraksi dengan istri, memasak, dan aktivitas kehidupan yang salah jika ada orang yang mengatakan bahwa level ujian yang ada dalam ibadah shiyam Ramadhan merupakan level ujian tertinggi dan terberat dibandingkan ujian yang ada pada ibadah bahwa kata kunci utama dalam kesuksesan puasa seseorang adalah ketaatan, dan ketaatan adalah media utama dalam pendidikan taqwa. Sampai di sini sudah kelihatan benang merahnya ya?Ditulis oleh Amir Ma'ruf Husein, di status Facebook pada 6 Mei 2020
Apa maksud dari 'La'allakum Tattaquun' dalam surah yang berisi perintah untuk berpuasa? Yuk simak jawaban Ustaz.
tulisan arab la allakum tattaqun